MEMBANGUN ANAK DIDIK YANG BERAKHLAKUL KARIMAH

A. Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dirumuskan mengacu pada tujuan umum pendidikan. Adapun tujuan umum pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Mengacu pada tujuan umum tersebut, dapat dijabarkan tujuan pendidikan sebagai berikut:

1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia;
2. Meningkatkan potensi, kecerdasan dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan pesrta didik;
3. Membekali peserta didik dengan pengetahuan yang memadai agar dapat melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi;
4. Mengembangkan keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan untuk menghasilkan lulusan yang dapat memberi kontribusi bagi pengembangan daerah;
5. Mendukung pelaksanaan pembangunan daerah dan nasional;
6. Mengembangkan ilmu pengetahuan, tekhnologi dan seni;
7. Mendukung peningkatan rasa toleransi antar umat beragama;
8. Mendorong peserta didik agar mampu bersaing secara global sehingga dapat hidup berdampingan dengan anggota masyarkat anggota lain;
9. mendorong wawasan dan sikap kebangsaan dan persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam Negara Republik Indonesia;
10. Menunjang kelestarian dan keragaman budaya;
11. Mendorong tumbuh kembangnya kesetaraan jiwa pendidik;
12. Mengembangkan visi, misi, tujuan sekolah, kondisi, dan ciri khas sekolah;

B. Visi Madrasah

Madrasah dengan lingkungan belajar yang mampu mengembangkan seluruh potensi peserta didik secara maksimal yang dijiwai oleh nilai-nilai budaya dan karakter bangsa.

Dalam merumuskan visi, pihak-pihak terkait (stakeholders) melakukan musyawarah sehingga visi tersebut benar-benar mewakili aspirasi semua pihak yang terkait. Harapannya, semua pihak yang terkait dalam kegiatan pembelajaran (guru, karyawan, peserta didik, dan wali murid) benar-benar menyadari visi tersebut untuk selanjutnya memegang komitmen terhadap visi yang telah disepakati bersama.

“Unggul dalam Prestasi Berlandaskan Iman, Taqwa, dan Berahklakul Karimah”

C. Misi Madrasah

Untuk mencapai visi sebagai sekolah yang unggul dan sekolah model bagi Madrasah pada umumnya dan Madrasah Tsanawiyah At-tajuliyyah pada khususnya, maka perlu dilakukan suatu misi berupa kegiatan jangka panjang dengan arah yang jelas dan sistematis. Berikut misi MTs AT-TAJULIYYAH yang dirumuskan berdasarkan visi sekolah:

1. Mewujudkan pembelajaran AKTIF, KONDUSIF, KREATIF yang mampu mengembangkan siswa secara maksimal.

2. Mewujudkan penghayatan, keterampilan dan pengamalan terhadap ajaran agama Islam menuju terbentuknya insan yang beriman dan bertakwa.

3. Mewujudkan pendidikan yang demokratis, berahlakul karimah, cerdas, sehat, disiplin, kompetitif dan bertanggung jawab.

4. Mewujudkan pendidikan yang berkepribadian dinamis, terampil, menguasai pengetahuan, teknolologi dan seni.

5. Membimbing siswa untuk dapat mengenal lingkungan sehingga memiliki jiwa sosial dan rasa kebangsaan yang tinggi.

6. Mengembangkan potensi bakat dan minat peserta didik secara maksimal.

Kamis, 26 November 2015

Tekunlah! Ketekunan Mengalahkan Kepandaian

Ketekunan Mengalahkan Kepandaian

Mengapa ketekunan dan keuletan harus tertanam dalam diri? Kita semua mengetahuinya. Ketekunan membawa kesuksesan. Oleh sebab itu, tekun dan ulet dalam bekerja tidak bisa ditawar-tawar.  Tekun dan setia dalam pekerjaan merupakan bagian dari grit. Sedangkan grit merupakan pilar utama dari megahnya kesuksesan. Ketekunan akan membangkitkan benih-benih optimisme. Dan beginilah prosesnya: ketika Anda dilimpahi ketekunan, Anda menyirami diri Anda dengan sesuatu yang amat mahal. Karena memang ketekunan tidak bisa digantikan oleh bakat. Ketekunan tidak bisa digantikan dengan kecerdasan. Ketekunan tidak bisa digantikan oleh modal. Justru, ketekunan itu mengalahkan semuanya. Ketekunan mengalahkan kepandaian.
Mengapa ketekunan dan keuletan harus tertanam dalam diri? Kita semua mengetahuinya. Ketekunan membawa kesuksesan. Oleh sebab itu, tekun dan ulet dalam bekerja tidak bisa ditawar-tawar.

Tekun dan setia dalam pekerjaan merupakan bagian dari grit. Sedangkan grit merupakan pilar utama dari megahnya kesuksesan. Ketekunan akan membangkitkan benih-benih optimisme. Dan beginilah prosesnya: ketika Anda dilimpahi ketekunan, Anda menyirami diri Anda dengan sesuatu yang amat mahal. Karena memang ketekunan tidak bisa digantikan oleh bakat. Ketekunan tidak bisa digantikan dengan kecerdasan. Ketekunan tidak bisa digantikan oleh modal. Justru, ketekunan itu mengalahkan semuanya. Ketekunan mengalahkan kepandaian.

Jantung dari ketekunan itu sendiri terdiri dari dua vitalitas hidup.

Vitalitas #1: Be Persistent. Kisah sukses selalu diiringi kegigihan dan tahan banting di jalan terjal yang panjang. Bangunlah impian dan kesuksesan dengan tangan-tangan lembutnya, kegagahan langkahnya, dan kehebatan energinya. 

Orang-orang yang jatuh dan gagal tidak selalu karena mereka kekurangan bakat atau kecerdasan. Hanya saja mereka tidak menanamkan kegigihan pada tenaga juangnya. Mereka membiarkan stamina yang dipasok oleh impiannya digerogoti keletihan dan putus asa. 

Persistent adalah kegigihan untuk terus melajutkan kerja-kerja yang dirakit di lembaran waktu. Meneruskan derap langkah di jalan panjang. Apapun rintangannya. 

Vitalitas #2: Be Resilient. Grotberg mendefinisikan resilience sebagai kemampuan manusia untuk menghadapi, mengatasi, menjadi kuat ketika menghadapi rintangan dan hambatan. Sebuah kapasitas penting agar dapat bangkit menuju kesuksesan dari keadaan terpuruk dan kesengsaraan. 

Resilience adalah ketenangan meskipun di bawah tekanan. Ini adalah kemampuan mengendalikan psikis dan emosi agar tetap terkontrol. Penguasaan diri, perilaku, dan fokus di tengah amuk gelombang tekanan. 

Daya kendali yang menenangkan itu menciptakan impak kuat, baik pada ketahanan tubuh dan kepribadian. Sebaliknya, 0rang-orang yang mudah terkoyak oleh emosinya mudah roboh oleh keletihan.

Resilience berisi kapasitas untuk berada  dalam lingkaran optimisme, berempati, mengontrol dorongan syahwat, percaya diri, berpikir jernih, membangun hubungan-hubungan baru, dan keyakinan diri dapat memecahkan masalah yang ada. 

Resilience adalah ketika Anda selalu berani kembali ke kondisi terbaik setelah menghadapi berbagai gangguan.

Tekunlah. Anda akan memiliki dua kualitas hebat yang menghebatkan orang-orang sukses.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar